Fakta membuktikan! Banyak siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah terutama matematika. Sebagian besar siswa menganggap mata pelajaran matematika menakutkan, susah, rumit, membosankan, membingungkan dan memusingkan kepala. Parahnya jam mata pelajaran ini minim sekali sehingga guru tidak bisa membantu secara optimal dalam membantu mengembangkan potensi siswa sebab harus berbagi dengan guru mata pelajaran lain. Akhirnya orangtua siswalah yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan untuk memberikan kursus tambahan. Hal itu wajib kalau ingin anaknya memiliki nilai bagus dalam mata pelajaran matematika. Tak bisa dipungkiri peningkatan nilai matematika akan sangat ber pengaruh dalam mencapai prestasi pada pelajaran lainnya.
Ironisnya biaya kursus atau belajar diluar jam sekolah, kebanyakan hanya disadari oleh orang tua dengan tingkat ekonomi lebih saja. Dengan kata lain belum menjadi kebutuhan mengingat biaya yang mahal. Lalu bagaimana dengan anak dari golongan ekonomi menengah ke bawah, padahal memiliki kebutuhan yang sama untuk berprestasi khususnya pada pelajaran matematika? Haruskah mereka tersingkir dari persaingan yang begitu ketat dalam menonjolkan kemampuan dan potensi yang ada?
Berangkat dari pemikiran sederhana tersebut maka pada tahun 1999 mulailah dirintis untuk mendirikan usaha dalam bidang pendidikan yang diberi nama Lembaga Kursus dan Pelatihan Matematika “aha smart”. Lembaga Kursus ini digagas oleh Ibu R.Ani, SPdI atau biasa dipanggil Ibu Ani. Bimbingan Belajar “aha smart” semula hanya memiliki 3 orang siswa, dengan penuh kesabaran Ibu Ani sebagai membimbing mereka. Perjalanan aha smart dirintis pertama kali di daerah Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.